Dispepsia : Klasifikasi, Faktor Risiko, Patofisiologi dan Tatalaksana
Ade Yonata, Putri Sagita, Nurul Islamy, Lukman Pura
DOI:
https://doi.org/10.23960/jkunila.v9i1.pp1-6
Abstract
Dispepsia merupakan kumpulan gejala yang mengarah pada penyakit/gangguan saluran pencernaan atas. Prevalensi uninvestigated dyspepsia dan dispepsia fungsional di Asia adalah 5-30%. Studi surveilans prospektif Domestic International Gastro Enterology Surveillance Study (DIGEST) menunjukkan bahwa sekitar 1/3 dari 5.500 orang mengeluhkan gejala dispepsia, 6,5% di antaranya adalah dispepsia akut dan 22,5% dispepsia kronik. Faktor risiko dispepsia sebagian besar berasal dari faktor diet dan gaya hidup. Faktor psikologis juga berperan dalam memicu dispepsia. Penyebab dispepsia fungsional bersifat heterogen dan multifaktorial, melibatkan gangguan motilitas, disfungsi sensorimotor akibat hipersensitivitas terhadap stimulus mekanik dan kimia, aktivasi sistem imun, peningkatan permeabilitas mukosa pada usus halus bagian proksimal, serta gangguan sistem saraf enterik dan otonom. Terapi dispepsia disesuaikan dengan jenisnya, yaitu terapi dispepsia organik meliputi dispepsia terkait GERD, ulkus peptikum terkait infeksi Helicobacter pylori dan penggunaan NSAID, serta terapi dispepsia fungsional.
Kata Kunci: Dispepsia, dispepsia fungsional, dispepsia organik, GERD, H. pylorii