Evaluasi Kualitatif Penggunaan Antibiotik Pada Pasien di Ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) pada Salah Satu Rumah Sakit Pemerintah Provinsi Lampung Periode Januari 2021-Juli 2022 Berdasarkan Metode Gyssens
DOI:
https://doi.org/10.23960/jka.v12i1.pp266-272
Abstract
Latar Belakang: Infeksi ialah faktor letalitas paling umum teridentifikasi di unit perawatan intensif anak. Berdasarkan data dari Instalasi Rekam Medis, terungkap bahwa derajat letalitas di unit tersebut sangat signifikan. Tingginya insiden letalitas ini dipicu oleh pemanfaatan antibiotik yang kurang tepat. Studi ini berfokus pada evaluasiterhadap kualitas penggunaan antibiotik di ruangan PICU RSUDAM periode Januari 2021-Juli 2022 berdasarkan metode Gyssens.
Metode: Jenis penelitian ialah studi observasional deskriptif dengan data retrospektif dari catatan medis pasien di unit perawatan intensif anak RSUDAM dalam rentang waktu Januari 2021 hingga Juli 2022. Evaluasi antibiotik diimplementasikan dengan kualitatif serta dianalisis menurut referensi (Drug Information Handbook, Pediatric Medication Handbook, WHO, dan MIMS) menggunakan metodologi Gyssens.
Hasil: Penelitian ini menggunakan 49 antibiotik dari 35 rekam medis. Antibiotik mayoritas yakni seftriakson (38,8%) dan diagnosis mayoritas ialah bronkopneumonia (45,7%). Hasil penelitian didapatkan kategori 0 (tepat dan rasional) sejumlah73,5%, kategori I (waktu pemberian tidak tepat) sejumlah 2%, kategori IIA (tidak tepat dosis) sejumlah 10,2%, kategori IIB (tidak tepat interval) sejumlah 6,1%, serta kategori IVA (terdapat antibiotik yang lebih efektif) sejumlah 8,2%.
Kesimpulan: Evaluasi antibiotik memperlihatkan hasil penggunaan antibiotik dengan tepat serta rasional (kategori 0) sejumlah 73,5%, disisi lain penggunaan antibiotik dengan tidak rasional (kategori I-IV) sejumlah 26,5%. Angka tersebuttermasuk baik serta lebih tinggi dibandingkan studi di lokasi yang berbeda. Penggunaan antibiotik dengan tidak rasional puntermasuk rendah mulai dari 0-10,2%.