Bronkitis Akibat Kerja: Patogenesis, Diagnosis, Penatalaksanaan dan Pencegahan
DOI:
https://doi.org/10.23960/jka.v10i2.pp27-38
Abstract
Bronkitis akibat kerja adalah peradangan pada salulran nafas besar yang terjadi pada sebagian pekerja yang terpapar oleh berbagai sul bstansi berbahaya seperti debul, ulap, asap, dan sulbstansi lainnya di lingkulngan kerjanya. Peradangan salul ran napas besar tersebult dipicul oleh inhalasi zat berbahaya yang dapat menyebabkan toksisitas sel sel di salulran napas secara langsulng, mengaktivasi makrofag, dan meningkatkan radikal bebas di salul ran napas. Peradangan yang terjadi teruls meneruls akan menimbullkan terjadinya stress oksidatif, produlksi sitokin yang akan memicul peradangan kronis, kerul sakan DNA, yang akhirnya menyebabkan kematian sel dan pembentulkan jaringan parult di salulran napas. Pekerja yang mempul nyai resiko tinggi ul ntulk menderita penyakit ini adalah pekerja yang merokok ataul terpapar asap rokok. Selain paparan rokok, pekerja pada indulstri tambang misalnya penambang batul bara dan batulan keras, pekerja terowongan, pekerja indul stri beton dan pekerja indulstri non-pertambangan misalkan yang bekerja di peternakan dan petani, khul sul snya pada petani yang terpapar pestisida jul ga rentan menderita bronkitis akibat kerja. Peningkatan kejadian penyakit ini julga ditemulkan pada pekerja petul gaskebersihan yang sering terpapar cairan pembersih dan desinfektan. Memahami kompleksitas dari penyakit bronkitis akibat kerja ini penting ul ntulk menulrul nkan angka kejadian penyakit ini. Selain itul, diperlulkan pulla langkah-langkah
kesehatan dan keselamatan kerja yang mencakulp menghindari paparan polultan dan penggul naan alat pelindulng pernapasan yang tepat sangat penting ulntulk mencegah bronkitis.
Kata kunci: Bronkitis Kerja, Merokok, Pajanan Iritan, Infeksi
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2023-09-02
How to Cite
Mustofa, S., & Patongai, F. M. R. (2023). Bronkitis Akibat Kerja: Patogenesis, Diagnosis, Penatalaksanaan dan Pencegahan. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 10(2), 27–38. https://doi.org/10.23960/jka.v10i2.pp27-38
Issue
Section
Artikel