Faktor Risiko dan Tatalaksana Pitiriasis Rosea: Tinjauan Pustaka

Authors

  • Dhipayasa Adirinarso
  • Dwi Indria Anggraini
  • Helmi Ismunandar

Abstract

Pitiriasis rosea adalah ruam akut yang tergolong self-limited disease dengan gejala tambahan berupa sakit kepala, malaise, demam dan pembengkakan kelenjar getah bening. Prevalensi terjadinya Pitiriasis rosea di Amerika Serikat sebesar 0,21% dengan kejadian terbanyak pada perempuan dan rerata usia 36,5 tahun. Penyebab terjadinya pitiriasis rosea belum jelas, namun beberapa teori menyebutkan pitiriasis rosea
disebabkan infeksi virus terutama HHV-6 dan HHV-7. Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan pitiriasis rosea seperti kehamilan dan reaktivasi virus herpes. Tatalaksana pitiriasis rosea bisa secara
farmakologis dan non-farmakologis. Tatalaksana farmakologis dengan asiklovir sebagai terapi spesifik atau antihistamin oral, steroid topkal dan eritromisin oral sebagai terapi simptompatik. Sedangkan tatalaksana nonfarmakologis Pitiriasis rosea dengan fototerapi Narrowband Ultraviolet
B Phototheraphy (NBUVB).

Kata Kunci: Asiklovir, COVID-19, Pitiriasis Rosea

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-02-06

How to Cite

Adirinarso, D., Anggraini, D. I., & Ismunandar, H. (2023). Faktor Risiko dan Tatalaksana Pitiriasis Rosea: Tinjauan Pustaka. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 9(1), 21–23. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/3079

Most read articles by the same author(s)