Nekrolisis Epidermal Toksik: Laporan Kasus pada Pasien Geriatri

Authors

  • Dwi Indria Anggraini
  • Guntur Sulistyo

Abstract

Nekrolisis Epidermal Toksik (NET) ialah reaksi mukokutan akut yang ditandai dengan nekrosis dan pengelupasan epidermis >30% luas permukaan badan (LPB), disertai rasa sakit dan dapat menyebabkan kematian. NET dibedakan dengan Sindrom Steven Johnson (SSJ) dari luas permukaan tubuh yang mengalami epidermolisis. Pada SSJ, hanya terdapat epidermolisis sebesar <10% LPB. Seorang perempuan usia 68 tahun dengan keluhan kulit merah kehitaman yang semakin meluas dan
mengelupas pada hampir seluruh bagian tubuh sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya pasien meminum obat yang dibeli di warung 4 hari yang lalu dan minum obat dari bidan 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik generalisata ditemukan makulaplak eritematosa kehitaman multipel, ukuran numular-plakat, batas tegas dan disertai epidermolisis >30%. Pasien didiagnosis nekrolisis epidermal toksik. Tatalaksana pasien yaitu: 1) menghentikan pengobatan yang diduga sebagai penyebab; 2) edukasi pasien untuk menghindari memanipulasi lesi; 3) kompres NaCl 0,9%; 4) burnazin gel; 5) metilprednisolon 62,5 mg / 12 jam; 6) seftriakson 1 gram / 12 jam; 7) cetirizin.
Kata kunci: alergi obat, nekrolisis epidermal toksik, sindrom steven Johnson.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-06-01

How to Cite

Anggraini, D. I., & Sulistyo, G. (2017). Nekrolisis Epidermal Toksik: Laporan Kasus pada Pasien Geriatri. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 4(1), 156–159. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1567

Issue

Section

Laporan Kasus