PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI JUS APEL HIJAU (Malus domestica ) DAN PARE (Momordica charantia) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague Dawley JANTAN MODEL DIABETES MELITUS
Abstract
Latar Belakang : Diabates Mellitus (DM) terjadi karena defisiensi insulin yang diproduksi pankreas. Fungsi endokrin oleh sel Langerhans menghasilkan hormon glukagon dan insulin yang berperanan ketika tubuh hipoglikemia maka terjadi glikogenelisis di hati. Apel memiliki pektin yang berpotensi menurunkan glukosa darah sedangkan pare saponin, flavonoid, polifenol, dan vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang bertujuan menangkal radikal bebas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus apel hijau dan pare terhadap gambaran histopatologi pankreas tikus putih jantan model diabetes melitus. Metode Penelitian : Penelitian ini eksperimental desain post test only control group design. Jumlah sampel 25 ekor tikus putih dibagi 5 kelompok yaitu KN (diet standar), K- (aloksan 150 mg/KgBB), P1(aloksan+ jus pare 50 mg/KgBB), P2 (aloksan+jus apel 3,25 g/KgBB), P3(aloksan+jus apel 20 mg/KgBB+jus pare 20 mg/KgBB). Pemeriksaan kadar glukosa darah digunakan glukometer dan pemeriksaan gambaran histopatologi.
Hasil Penelitian: Rerata glukosa darah didapatkan KN= 80 K- = 413,3, P1= 254,4, P2= 171, P3=232,6. Jumlah pulau langerhans rerata KN=29,2, K- = 6, P1=7,8, P2=13,6, P3=9,2 Kruskal Wallis p=0,003. Rerata pulau yaitu KN=5.489,9 µm2, K- =18.497,5 µm2, P1=7.416,6 µm2, P2=10.125,7 µm2, P3=8.715,4 µm2, uji One Way ANOVA nilai p= 0,000
Simpulan: Penelitian ini disimpulkan terdapat pengaruh jus apel terhadap kadar glukosa darah dan gambaran histopatologi pankreas tikus putih (jantan model diabetes melitus, sedangkan jus pare dan kombinasi jus apel dan pare tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar glukosa dan gambaran histopatologi tikus putih.
Kata Kunci: Diabetes Melitus, Apel, Pare,Pankreas