Hubungan Gangguan Pendengaran dengan Kualitas Hidup Lansia

Authors

  • Sarah Nabila Istiqomah
  • Mukhlis Imanto

Abstract

Pendengaran merupakan salah satu sistem indera manusia yang sangat penting untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Pada lansia akan terjadi beberapa perubahan dalam tubuhnya, terutama perubahan fisik, salah satunya adalah organ pendengaran. Adanya perubahan seperti atrofi organ-organ telinga dan degenerasi dari sel-sel rambut telinga dalam akan menyebabkan terjadinya gangguan pendegaran. Gangguan pendengaran terbagi menjadi tiga yaitu tuli konduktif, tuli sensorineural, dan tuli campuran. Gangguan pendengaran yang dialami lansia adalah gangguan pendengaran tipe sensorineural, dimana lansia akan sulit mengerti pembicaraan pada tempat ramai sehingga akan membesarkan suaranya supaya terdengar oleh lawan bicaranya. Dengan adanya gangguan pendengaran, lansia akan mengalami keterhambatan dalam berkomunikasi dengan orang-orang sekitar dan menjadikan dirinya terasingkan dalam kehihdupan. Gangguan pendengaran dapat membuat fungsi seseorang dalam kehidupannya terganggu yang terlihat dalam kualitas hidupnya. Kualitas hidup merupakan persepsi subjektif seseorang terhadap kondisi fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan pada kehidupan sehari-hari yang dialami. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gangguan pendengaran dengan kualitas hidup lansia. Simpulan yaitu gangguan pendengaran dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup seorang lansia dari berbagai aspek dalam kehidupannya.
Kata kunci: gangguan pendengaran, kualitas hidup, lansia

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2019-12-19

How to Cite

Istiqomah, S. N., & Imanto, M. (2019). Hubungan Gangguan Pendengaran dengan Kualitas Hidup Lansia. Majority, 8(2), 234–239. Retrieved from http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/2477

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>