Efek Penggunaan Earphone sebagai Faktor Resiko Kejadian Noise Induced Hearing Loss
Abstract
Gangguan telinga akibat bising atau Noise Induced Hearing Loss (NIHL) merupakan jenis gangguan pendengaran tipe tuli sensorineural yang disebabkan oleh paparan kumulatif terhadap kebisingan tingkat tinggi setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen. Bising adalah bunyi yang tidak dikehendaki dan menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan dalam kurun waktu tertentu. Bising yang intensitasnya 85 desibel (dB) atau lebih dapat mengakibatkan kerusakan pada reseptor pendengaran Corti di telinga dalam. Penggunaan earphone dalam jangka waktu yang lama dan dengan tingkat volume yang tinggi dapat memediasi peningkatan kerusakan struktur sel rambut seperti mitokondria, lisosom yang dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Hal tersebut dikarenakan intensitas bising yang dihasilkan oleh earphone yaitu 121 dB dengan tingkat volume tinggi dan puncak bising yang dihasilkan dapat mencapai 139 dB. Penelitian oleh Widen dkk dengan sampel 280 remaja yang mendengarkan musik dengan menggunakan earphone selama 3 jam atau lebih dalam setiap kesempatan perhari, 14,0% dilaporkan memiliki pendengaran yang buruk secara subjektif. Lebih lanjut, 7–8% dilaporkan sering atau selalu mengalami masalah pendengaran, seperti tinitus, sensitivitas suara atau kelelahan suara. Tingginya prevalensi gangguan pendengaran pada individu pengguna earphone tersebut berkaitan dengan intensitas kebisingan, frekuensi kebisingan, lamanya waktu paparan, spektrum kebisingan, dan faktor kerentanan individu. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan maka paparan bising yang dihasilkan earphone dapat meningkatkan resiko terjadinya gangguan pendengaran akibat bising atau Noise Induced Hearing Loss (NIHL).
Kata kunci : bising, earphone, NIHL