Entomologi Forensik
Abstract
Entomologi forensik merupakan ilmu yang memanfaatkan serangga terutama jenis artropoda dalam mengidentifikasi suatu mayat. Serangga merupakan makhluk yang memilki hubungan erat dengan manusia termasuk jasad manusia. Jasad manusia akan memicu timbulnya ekosistem baru. Identifikasi jasad disesuaikan dengan tahapan dekomposisi mayat. Hal ini disebabkan oleh perbedaan jenis maupun tahapan hidup serangga pada setiap dekomposisi. Serangga akan datang berurutan sesuai perannya yaitu serangga nekrofagus, kelompok predator dan parasit, kelompok omnivora, dan kelompok lain yang menjadikanmayat sebagai perluasan tempat hidupnya. Entomologi forensik berperan untuk mengetahui lamanya usia jasad setelah kematian. Selain itu, dapat digunakan untuk mengetahui apakah jasad sudah dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain. Serangga yang memakan jaringan jasad dapat mempresentasikan apakah didalam tubuh jasad mengandung senyawa kimia yang kemungkinan menjadi penyebab kematian dengan ilmu entomotoksikologi. Metode yang dilakukan dalam entomologi
dapat berupa scanning electron microscopy, menyesuaikan siklus hidup serangga sesuai literatur, maupun dengan DNA.
Kata kunci: artropoda, dekomposisi mayat, entomologi forensik, jasad manusia
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2023-02-06
How to Cite
Siregar, R. N. F., Suwandi, J. F., & Kurniati, I. (2023). Entomologi Forensik. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 9(1), 76–80. Retrieved from http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/3090
Issue
Section
Artikel





