Potensi Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum [Wight.] Walp.) sebagai Antibakteri terhadap Staphylococcus aureus secara In Vitro

Authors

  • Alfan Tammi
  • Ety Apriliana
  • Tri Umiana Soleha
  • M. Ricky Ramadhian

Abstract

Staphylococcus aureus dapat menyebabkan penyakit pada manusia seperti sistitis, pielitis, meningitis, septikemia, endokarditis, osteomielitis, dan lain-lain. Daun salam mempunyai zat aktif dengan efek antibakteri yaitu tanin, flavonoid, minyak atsiri, dan alkaloid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi daya hambat yang dihasilkan ekstrak daun salam terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan metode difusi cakram kirby bauer. Sampel penelitian ini adalah Staphylococcus aureus. Kadar ekstrak daun salam yaitu: 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Daya hambat diperoleh berdasarkan pengukuran zona hambat yang terbentuk di sekitar kertas cakram menggunakan jangka sorong. Ekstrak daun salam menghasilkan zona hambat untuk Staphylococcus aureus pada konsentrasi 20% (18,75 mm); 40% (20 mm); 60% (20 mm); 80% (20,25 mm); 100% (22,75 mm). Ekstrak daun salam dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan meningkat sebanding peningkatan konsentrasi.
Kata kunci: ekstrak daun salam, Staphylococcus aureus.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2018-12-21

How to Cite

Tammi, A., Apriliana, E., Soleha, T. U., & Ramadhian, M. R. (2018). Potensi Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum [Wight.] Walp.) sebagai Antibakteri terhadap Staphylococcus aureus secara In Vitro. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 5(02), 562–566. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/2113

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>