Pendekatan Pelayanan Kesehatan Primer pada Kegawatdaruratan Mata: Ablasio Retina
DOI:
https://doi.org/10.23960/jkunila.v5i2.pp%25p
Abstract
Dokter di layanan primer merupakan garda terdepan dalam memenuhi sebagian besar masalah kesehatan masyarakat baik dalam upaya promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. Dokter diharapkan mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien, termasuk kegawatdaruratan pada mata. Ablasio retina merupakan pemisahan retina sensorik, yakni lapisan fotoreseptor dan jaringan bagian dalam, dari epitel pigmenretina di bawahnya. Mengenali tanda dan gejala melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik sangat penting dalam penegakan diagnosis ablasio retina. Pasien ablasio retina biasanya mngeluhkan adanya kilatan cahaya (fotopsia) dan adanya objek coklat kehiataman yang berterbangan (floaters) yang unilateral. Tekanan intraocular menurun. Pada ablatio retina dapat terjadi penurunan visus hingga kurang dari 6/60 dalam beberapa kasus. Pada pemeriksaan oftalmoskop direk didapakan red reflex dan juga terdapat ablatio berupa kerutan, opak dan pucat. Jika diagnosis terhadap kecurigaan ablasio retina telah ditegakkan, hal yang paling utama yang dilakukan dokter di pelayanan primer adalah segera merujuk pasien ke oftalmoliogis. Ketepatan diagnosis dan pengobatan yang sesuai bertujuan untuk mendapatkan prognosis terbaik. Selain itu
terdapat beberapa Tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah ablasio retina.
Kata kunci: Ablatio retina, diagnosis, layanan kesehatan primer.
Downloads
Download data is not yet available.
Published
2022-09-22
How to Cite
Himayani, R., Irawan, J., Rahmayani, F., & Sidharti, L. (2022). Pendekatan Pelayanan Kesehatan Primer pada Kegawatdaruratan Mata: Ablasio Retina. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 5(2). https://doi.org/10.23960/jkunila.v5i2.pp%p
Issue
Section
Articles Review