Obesitas Meningkatkan Risiko Obstructive Sleep Apnea pada Laki-laki Dewasa
Abstract
Latar Belakang: Obesitas merupakan suatu keadaan dimana terjadi timbunan lemak berlebih. Obesitas merupakan salah satu faktor risiko terjadinya obstructive sleep apnea. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara obesitas dengan risiko obstructive sleep apnea pada laki-laki dewasa.Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan November sampai Desember 2017. Populasi dalam penelitian adalah pegawai laki-laki di lingkungan Universitas Lampung sebanyak 200 responden, dimana peneliti menetapkan 100 sampel diteliti dengan faktor risiko (obesitas) dan 100 sampel tanpa faktor risiko. Sampel diambil dengan teknik consecutive sampling.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden paling banyak pada kelompok usia 30-40 tahun yaitu sebanyak 53%. Berdasarkan hasil analisis univariat dari 200 responden terdapat 71 responden berisiko OSA. Hasil analisis bivariat didapatkan hasil uji chi square nilai p = 0,000. Berdasarkan hasil uji chi square tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima karena p < nilai α = 0,05 dengan OR 4,618.
Kesimpulan: Terdapat hubungan positif antara obesitas dengan obstructive sleep apnea pada laki-laki dewasa. Orang yang obesitas 4,6 kali lebih berisiko obstructive sleep apnea dibandingkan yang tidak obesitas.
Kata Kunci : obesitas, obstructive sleep apnea
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2019-12-19
How to Cite
Cahaya, G., Berawi, K. N., & Mustofa, S. (2019). Obesitas Meningkatkan Risiko Obstructive Sleep Apnea pada Laki-laki Dewasa. Majority, 8(2), 161–166. Retrieved from http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/2465
Issue
Section
Artikel Penelitian