Pengaruh High Intensity Interval Training (HIIT) terhadap Kebugaran Kardiorespirasi
Abstract
Penyakit jantung merupakan salah satu masalah kesehatan yang prevalensinya cukup banyak ditemui pada masalah kesehatan di Indonesia. Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan pada jantung. Studi epidemiologi menunjukkan pada individu yang memiliki akumulasi lemak di regio abdominal memiliki risiko lebih besar untuk berkembang menjadi sindrom metabolik. Selain obesitas, faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit jantung adalah hipertensi, dislipidemia, dan kebugaran kardiorespirasi yang rendah. Kebugaran kardiorespirasi merupakan ukuran sejauh mana tubuh dapat menghasilkan ATP melalui respirasi seluler. Kebugaran kardiorespirasi dapat ditingkatkan melalui latihan fisik atau olahraga. Salah satu jenis latihan fisik yang dapat meningkatkan kebugaran kardiorespirasi sehingga kerja jantung menjadi lebih optimal adalah high intensity interval training (HIIT). HIIT adalah latihan yang terdiri dari beberapa siklus dalam durasi yang pendek atau sedang dan intensitas yang tinggi dan tiap siklusnya diselingi dengan waktu istirahat berupa latihan intensitas ringan. HIIT memiliki efek meningkatkan VO2 maks dan menyebabkan penebalan miokard ventrikel kiri jantung yang fisiologis sehingga kekuatan dan kemampuan jantung untuk memompa darah tiap kontraksi meningkat sehingga menurunkan jumlah denyut nadi per menitnya. Dapat disimpulkan, HIIT meningkatkan kebugaran kardiorespirasiKata kunci: high intensity interval training, kebugaran kardiorespirasi, VO2 maks
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2017-02-01
How to Cite
Nugraha, A. R., & Berawi, K. N. (2017). Pengaruh High Intensity Interval Training (HIIT) terhadap Kebugaran Kardiorespirasi. Majority, 6(1), 1–5. Retrieved from http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1521
Issue
Section
Artikel Penelitian