Potensi Biomarka High Mobility Group Box 1 (HMGB 1) sebagai Kriteria Diagnosis Asbestosis
Abstract
Asbestosis merupakan penyakit paru kronik akibat menghirup serat asbestos. Serat asbestos yang terhirup ke dalam paru akan menyebabkan cedera sel epitel saluran napas dan sel makrofag yang akan memfagosit serat asbes. Inhalasi seratasbestos terus-menerus akan menyebabkan alveolitis dan reaksi jaringan yang lebih hebat. Efek paparan serat asbestos akan muncul setelah paparan selama 20-30 tahun. Pemeriksaan penunjang yang saat ini digunakanuntuk diagnosis
asbestosis adalah tes pencitraan dan spirometri. Penegakan diagnosis asbestos sulit dilakukan karena memiliki tanda dan gejala serta hasil radiologi sederhana yang mirip dengan penyakit parulainnya. High mobility group atau HMG merupakan
protein yang terdapat dalam kromosom dan berperan pada proses transkripsi, replikasi, rekombinasi dan perbaikan DNA. High Mobility Group Box 1 adalah sitokin proinflamasi yang disekresikan oleh sistem kekebalan tubuh alami dan
disekresikan secara pasif selama adanya kerusakan dan kematian, seperti nekrosis. Peningkatan kadar HMBG1 yang terdeteksi dapat mengonfirmasi diagnosis asbestosis, setelah ditemukannya fibrosis paru pada x-ray. Pemeriksaan high mobility group box 1 (HMGB1) direkomendasikan sebagai biomarka pemeriksaan penunjang dalam diagnosis asbestosis.
Kata Kunci: asbestosis, biomarka, diagnosis, HMGB 1
Downloads
Download data is not yet available.
Published
2018-06-07
How to Cite
Mayasari, D., & Wijaya, C. (2018). Potensi Biomarka High Mobility Group Box 1 (HMGB 1) sebagai Kriteria Diagnosis Asbestosis. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 5(1), 454–457. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1982
Issue
Section
Tinjauan Pustaka