Pencegahan Noise Induced Hearing Loss pada Pekerja Akibat Kebisingan

Authors

  • Diana Mayasari
  • Rifda Khairunnisa

Abstract

Gangguan pendengaran akibat bising (Noise Induced Hearing Loss/NIHL) adalah penurunan pendengaran atau tuli akibat bising yang melebihi nilai ambang batas dengar (NAB) dilingkungan kerja. Dampak dari gangguan ini adalah kurangnya konsentrasi, kelelahan, sakit kepala, gangguan tidur, hingga berdampak kepada kehilangan pekerjaan. Oleh karena itu sangatlah penting bagi pelaku industri maupun pekerja memahami tentang NIHL sehingga dapat melakukan upaya pencegahan dan rehabilitasi untuk mengatasi permasalahan ini. Faktor resiko yang berpengaruh pada derajat parahnya ketulian ialah intesitas bising, frekuensi, lama pajanan perhari, masa kerja, kepekaan individu, umur dan faktor lain yang dapat menimbulkan ketulian berdasarkan hal tersebut dapat dimengerti bahwa jumlah pajanan energi bising yang diterima akan sebanding dengan kerusakan yang didapat. Secara umum NIHL memang tidak dapat disembuhkan namun dapat dicegah dan dilakukan rehabilitasi. Pencegahan dapat dilaksanakan dengan cara penerapan hearing conservation program (HCP) yaitu dengan prosedur pengukuran kebisingan, pengendalian kebisingan, pengukuran audiometri berkala, perlindungan pendengaran, pendidikan pekerja, pencatatan dan evaluasi. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari hearing conservation program adalah sebagai pedoman untuk mendiagnosis hearing loss, pencegahan terhadap dampak perburukan akan terpapar kebisingan.
Kata kunci: faktor resiko, hearing conservation program, noise Induced hearing loss, pencegahan

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2018-03-27

How to Cite

Mayasari, D., & Khairunnisa, R. (2018). Pencegahan Noise Induced Hearing Loss pada Pekerja Akibat Kebisingan. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 4(2), 354–360. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1814

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>