Terapi Tertawa dan Kaitannya Terhadap Ambang Batas Nyeri Penyakit Muskuloskeletal

Authors

  • Bisart Benedicto Ginting
  • Oktadoni Saputra

Abstract

Terapi tertawa adalah suatu terapi untuk mencapai kegembiraan, kesenangan, kebahagiaan, didalam hati yang dikeluarkan melalui mulut dalam bentuksuara tawa, senyuman yang menghias wajah, suara hati yang lepas dan bergembira, peredaran darah yang lancar sehingga bisa mencegah penyakit, memelihara kesehatan, serta menghilangkan stres.Walaupun sudah ditemukan sejak lama, dalam bidang medis sendiri penggunaan terapi tertawa sebagai terapi suatu penyakit sangat jarang dijumpai. Dalam penyakit muskuloskeletal sering dijumpai gejala seperti nyeri yang sangat menganggu. Nyeri sendiri adalah suatu konsep yang cukup komplek untukdidefinisikan dan dipahami lebih berhubungan dengan rasa sakit. Nyeri sering menjadi gejala yang dikeluhkan pasien dengan gangguan muskuloskeletal. Beberapa penelitian menunjukan penggunaan modalitas terapi tertawa mampu menurunkan ambang batas nyeri pada pasien dengan gejala nyeri dalam hal ini adalah penyakit musculoskeletal. Penurunan ambang batas nyeri ini dipengaruhi oleh mekanisme neurohormonal yang unik. Sehingga disimpulkan terapi tertawa mampu menurunkan batas ambang nyeri pada kasus muskuloskeletal sehingga penggunaan terapi tertawa pada kelainan dengan manifestasi nyeri perlu dipertimbangkan sebagai terapi tambahan. Kata kunci:terapi tertawa, nyeri, kelainan muskuloskeletal.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2016-10-01

How to Cite

Ginting, B. B., & Saputra, O. (2016). Terapi Tertawa dan Kaitannya Terhadap Ambang Batas Nyeri Penyakit Muskuloskeletal. Majority, 5(4), 39–43. Retrieved from http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/881

Most read articles by the same author(s)