Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) terhadap Pertumbuhan Salmonella typhi
Abstract
Demam tifoid merupakan infeksi bakteri enterik yang disebabkan oleh Salmonella enterica serovar typhi (S. typhi) dan menular melalui jalur fekal-oral. Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan khususnya di Indonesia dan negara berkembang lainnya. Penggunaan antibiotik yang merupakan salah satu terapi dalam demam tifoid sudah mulai mengalami resistensi, sehingga tanaman dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan. Buah mentimun (Cucumis sativus L.) dapat digunakan sebagai antibakteri dari kandungan senyawa flavonoid, saponin, dan alkaloid yang dimilikinya. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol mentimun terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Ekstrak mentimun dibagi menjadi 5 seri konsentrasi (20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%). Pengujian daya hambat pertumbuhan Salmonella typhi dari ekstrak buah ini menggunakan metode sumuran dengan tiga kali pengulangan. Kontrol negatif menggunakan akuades, dan kontrol positif menggunakan seftriakson. Rerata diameter zona hambat pertumbuhan bakteri yang terbentuk pada kontrol negatif 0 mm, kontrol positif 48,33 mm, dan ekstrak mentimun 17,47 mm. Zona hambat minimal terbentuk pada konsentrasi 20% dengan rerata diameter 12,33 mm dan zona hambat maksimal terbentuk pada konsentrasi 100% dengan rerata diameter 25 mm. Ekstrak etanol mentimun memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.Kata kunci: Demam Tifoid, Mentimun, Salmonella typhi
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2019-12-19
How to Cite
Purba, Y. P., Ramadhian, M. R., & Sutyarso, S. (2019). Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) terhadap Pertumbuhan Salmonella typhi. Majority, 8(2), 144–149. Retrieved from http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/2462
Issue
Section
Artikel Penelitian