Efek Paparan Gelombang Elektromagnetik Handphone terhadap Kadar Glukosa Darah
Abstract
Global System for Mobile Communications (GSM) merupakan salah satu jaringan telepon yang paling sering digunakan. Padahal, tingkat radiasi yang dipancarkan oleh GSM lebih tinggi dibanding jaringan telepon yang lain. Sejumlah penelitian didunia telah membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh handphone memiliki pengaruh terhadap tubuh manusia. Pengaruh yang ditimbulkan meliputi perubahan struktur mikroskopis maupun fungsional termasuk perubahan secara biokimiawi. Beberapa penelitian membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik dapat mengakibatkan terganggunya pengaturan metabolisme glukosa dalam tubuh. Mekanisme yang menyebabkan hal tersebut adalah mekanisme stres. Stresor dari gelombang elektromagnetik akan mengaktifkan hypothalamus-pituitary-adrenal (HPA)
axis, yaitu mengakibatkan hipotalamus mensekresi corticotropin-releasing hormone (CRH) dan arginine vasopressin (AVP). Hormon CRH akan menstimulasi hipofisis anterior untuk mensekresi adrenocorticotropin hormone (ACTH). Kemudian ACTH
akan menstimulasi korteks adrenal untuk mensekresi kortisol. Kortisol akan memacu peningkatan glukoneogenesis dan resisten insulin. Lebih jauh lagi, glukoneogenesis dan resisten insulin ini akan mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah. Simpulan: Paparan gelombang elektromagnetik dari handphone dapat meningkatkan kadar glukosa darah.
Kata kunci: Gelombang elektromagnetik, Glukosa, GSM, Handphone, Stres
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2015-06-01
How to Cite
Dewi, I. K., & Wulan, A. J. (2015). Efek Paparan Gelombang Elektromagnetik Handphone terhadap Kadar Glukosa Darah. Majority, 4(7), 31–38. Retrieved from http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1444
Issue
Section
Artikel Penelitian