Terapi Madu Pada Penderita Ulkus Diabetikum
Abstract
Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula (hiperglikemia) akibat penurunan sekresi insulin oleh pancreas, berkurangnya sensitifitas insulin, atau keduanya. Salah satu komplikasi DM adalah ulkus diabetikum. Ulkus diabetikum terjadi akibat berkurangnya pasokan vascular pembuluh darah pada ujung perifersehingga menyebabkan tidak adanya oksigen sehingga jaringan menjadi nekrosis. Pentingnya perawatan luka penting untuk mencegah terjadinya komplikasi fatal berupa amputasi menuru kriteria Wagner derajat 5. Perawatan luka berupa bahan herbal seperti minyak zaitun, madu dan aloe vera sudah dilakukan. Madu memiliki beberapa kandungan yang bermanfaat sebagai antibacterial, anti-inflamasi, autolisis dan penyembuhan luka. sedangkan enzim yang penting terkandung dalam
madu adalah enzim diastase, invertase, glukosa oksidase, peroksidase, dan lipase. Madu sebagai antibacterial memiliki campuran 48% gula dan kadar air 15-20% sehingga kandungan tersebut membuat bakteri tidak dapat hidup. Madu dapat mengaktivasi plasminogen menjadi plasmin, plasmin ini nantinya akan menjhadi benang fibrin yang memperlancar aliran darah. Tingginya kadar glukosa madu meningkatkan glukolisis yang menghasilkan sumber energi bagi makrofag.
Kata Kunci: Diabetes mellitus, kriteria wagner, madu, ulkus diabetikum.
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
How to Cite
Ningsih, A., Susianti, S., Yusran, M., & Graharti, R. (2020). Terapi Madu Pada Penderita Ulkus Diabetikum. MEDULA (Medical Profession Journal of Universitas Lampung), 9(2), 308–313. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/2645
Issue
Section
Artikel