Jahe (Zingiber Officinale) Sebagai Anti Ulserogenik
Abstract
Ulkus peptikum adalah lesi pada mukosa lambung yang disebabkan karena ketidakseimbangan antara faktor agresif (asam lambung, pepsin, infeksi Helicobacter Pylori) dan faktor defensif (mukosa lambung, sekresi bikarbonat, prostaglandin).Ulkus peptikum dapat disebabkan banyak hal seperti meminum alkohol, makan makanan pedas dan asam tinggi serta mengkonsumsi obat anti inflamasi non steroid (NSAID). Tanda dan gejala dari ulkus ini adalah mual, muntah, nyeri ulu hati, cepat kenyang dan kembung. Ulkus peptikum dapat diobati dengan medikamentosa dan nonmedikamentosa. Terapi medikamentosa dengan mengkonsumsi obat golongan non sekretorik, protektor mukosa dan eradikasi pylori. Jahe merupakan salah satu terapi non medikamentosa yang telah terbukti dapat digunakan untuk mengobati lambung. Jahe mengandung Gingerol, Zingerone, Flavonoid, Aseton, Metanol dan minyak atsiri. Gingerol dan zingerone dapat menghambat 𝐻+𝐾+ ATP-ase sehingga menghambat sekresi dari asam lambung. Flavonoid mempunyai efek sebagai sitoprotektor yang bekerja dengan cara menstimulus COX1 sehingga meningkatkan prostaglandin. Aseton dan Methanol dalam jahe pun dapat melindungi lambung dengan cara menurunkan asam lambung dan mencegah iritasi pada mukosa lambung. Jahe dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit gastrointestinal seperti mual, muntah, dyspepsia, spasme abdomen dan ulkus peptikum.Kata kunci: Anti ulserogenik, jahe (Zingiber Officinale), ulkus peptikum.
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2018-03-28
How to Cite
Pairul, P. P. B., Susianti, S., & Nasution, S. H. (2018). Jahe (Zingiber Officinale) Sebagai Anti Ulserogenik. MEDULA (Medical Profession Journal of Universitas Lampung), 7(5), 42–46. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/1832
Issue
Section
Artikel