Penggunaan Anestesi Sedasi dalam Prosedur Endoskopi Saluran Cerna

Authors

  • Dilla Syahra Noor Fitri Medical Faculty Universitas Lampung
  • Ari Wahyuni
  • Suharmanto Suharmanto
  • Putu Ristyaning Ayu Sangging

DOI:

https://doi.org/10.23960/jka.v11i2.pp67-74
Abstract View: 232

Abstract

Sedasi dapat didefinisikan sebagai penurunan tingkat kesadaran yang disebabkan oleh obat. Sedasi merupakan komponen anestesi umum dan menjadi bagian penting dalam prosedur endoskopi saluran cerna. Endoskopi saluran cerna menimbulkan banyak ketidaknyamanan pada pasien yang menjalaninya karena menimbulkan risiko nyeri perut, keram perut, dan distensi abdomen akibat prosedur kolonoskopi serta risiko tersedak dan mual muntah akibat prosedur esofagogastroduodenoskopi (EGD). Sedasi membantu meningkatkan toleransi pasien terhadap ketidaknyamanan dan rasa sakit pada saat menjalani prosedur endoskopi. Sedasi akan membantu mengurangi kecemasan pasien, meningkatkan hasil pemeriksaan, dan mengurangi ingatan pasien terhadap prosedur yang dijalani. Kebutuhan sedasi ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk jenis endoskopi, durasi prosedur, tingkat kesulitan endoskopi, status fisik pasien, dan preferensi dokter. Sedasi terbagi menjadi beberapa tingkatan berdasarkan dengan tingkat depresi pada level kesadaran  yaitu minimal sedation, moderate sedation, deep sedation hingga general anesthesi. Protokol regimen sedasi untuk prosedur gastrointestinal endoscopy (GIE) masih sangat bervariasi. Midazolam dan Propofol adalah obat yang paling sering digunakan dalam sedasi endoskopi yang biasanya dikombinasikan dengan analgesik Fentanil.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-12-20

How to Cite

Fitri, D. S. N., Wahyuni, A., Suharmanto, S., & Sangging, P. R. A. (2024). Penggunaan Anestesi Sedasi dalam Prosedur Endoskopi Saluran Cerna. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 11(2), 67–74. https://doi.org/10.23960/jka.v11i2.pp67-74