Potensial Ekstrak Herbal Kunyit (Curcuma Longa) Sebagai Anti Bakteri dan Anti Inflamasi

Authors

  • Regi Afriyana
  • Mirza Junando
  • Nurmasuri Nurmasuri

Abstract

Kunyit (Curcuma longa) merupakan salah satu tanaman herbal  yang sangat dikenal berkhasiat terutama bagian rimpangnya. Kunyit dibudidayakan secara luas di India, Cina, Indonesia, dan negara-negara tropis lainnya. Senyawa aktif yang terkandungdalam rimpang kunyit antara lain yaitu Kurkuminoid, Minyak atsiri, Resin (termasuk terpenoid, triterpenoid, fenilpropena),lemak, Karbohidrat, vitamin dan sebagainya. Kurkumin dipercaya mampu bekerja sebagai anti bakteri diantaranya sepertibakteri Staphylococcus.aureus dan Escherichia coli yang diharap dapat menjadi alternatif untuk mengatasi infeksi dan dapatmengurangi terjadinya resistensi dari penggunaan antibiotik. Mekanisme Kurkumin sebagai zat anti bakteri adalah denganmenghancurkan dinding sel dan menyebabkan kematian pada sel bakteri. Selain sebagai anti bakteri, Kunyit jugaidipercayamemiliki efek farmakologis sebagai  anti inflamasi atau peradangan dalam tubuh dengan mekanisme menghambat berbagaimolekul yang terlibat dalam dalam proses inflamasi. Tujuanipenulisan dari artikel ini adalah untuk mengetahui potensiekstrak herbal Kunyit (Curcuma Longa) sebagai anti bakteri dan anti inflamasi. Metode penelusuran sumber dilakukan melaluimesin pencarian Google Scholar,Pubmed,idan Elsevier. Hasil penelusuran ditemukan bahwa ektrak Kunyit memiliki potensisebagai anti bakteri dan anti inflamasi secara efektif. Semakin besar konsentasi pada ekstrak maka efek farmakologis yangditimbulkan semakin besar.

Kata Kunci: Kunyit (Curcuma Longa), Antibakteri, Anti Inflamasi.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-02-03

How to Cite

Afriyana, R., Junando, M., & Nurmasuri, N. (2023). Potensial Ekstrak Herbal Kunyit (Curcuma Longa) Sebagai Anti Bakteri dan Anti Inflamasi. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 10(1), 128–132. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/3134

Most read articles by the same author(s)