Hubungan Konsumsi Daging Merah dengan Kanker Kolorektal

Authors

  • Naufal Rasyid Aswan
  • Rizki Hanriko
  • Jhons Fatriyadi Suwandi
  • Risal Wintoko

Abstract

Kanker kolorektal adalah kanker pada kolon atau rektum. Kanker kolorektal merupakan kanker ketiga yang paling sering pada pria dan kedua pada wanita, dan, menurut data dari World Health Organization (WHO), kanker kolorektal menyumbang hampir 1,4 juta kasus baru setiap tahun di seluruh dunia. Pada tahun 2017, ada 1,8 juta kasus kanker
kolorektal di seluruh dunia, dengan tingkat insidensi standar mencapai 23,2 kasus per 100.000 orang-tahun. Artikel ini merupakan tinjauan pustaka yang disusun untuk menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker kolorektal. Referensi yang digunakan merupakan artikel yang diterbitkan antara tahun 2012-2022. Faktor risiko kanker
kolorektal dibagi menjadi faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi yang cukup berpengaruh adalah konsumsi daging merah. Daging merah dan daging merah olahan secara meyakinkan dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal sebesar 20-30% melalui 6 mekanisme utama, yaitu
mekanisme N-nitroso compounds (NOCs), heterocyclic amines (HCAs), polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs), besi Heme dalam daging merah, polyunsaturated fatty acid (PUFA), asam empedu, asam sialat non-manusia dan agen infeksius.

Kata kunci: Faktor risiko, daging merah, kanker kolorektal

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-12-02

How to Cite

Aswan, N. R., Hanriko, R., Suwandi, J. F., & Wintoko, R. (2022). Hubungan Konsumsi Daging Merah dengan Kanker Kolorektal. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 9(2), 140–145. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/3102

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>