Hubungan Konsumsi Daging Merah dengan Kanker Kolorektal
Abstract
Kanker kolorektal adalah kanker pada kolon atau rektum. Kanker kolorektal merupakan kanker ketiga yang paling sering pada pria dan kedua pada wanita, dan, menurut data dari World Health Organization (WHO), kanker kolorektal menyumbang hampir 1,4 juta kasus baru setiap tahun di seluruh dunia. Pada tahun 2017, ada 1,8 juta kasus kankerkolorektal di seluruh dunia, dengan tingkat insidensi standar mencapai 23,2 kasus per 100.000 orang-tahun. Artikel ini merupakan tinjauan pustaka yang disusun untuk menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker kolorektal. Referensi yang digunakan merupakan artikel yang diterbitkan antara tahun 2012-2022. Faktor risiko kanker
kolorektal dibagi menjadi faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi yang cukup berpengaruh adalah konsumsi daging merah. Daging merah dan daging merah olahan secara meyakinkan dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal sebesar 20-30% melalui 6 mekanisme utama, yaitu
mekanisme N-nitroso compounds (NOCs), heterocyclic amines (HCAs), polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs), besi Heme dalam daging merah, polyunsaturated fatty acid (PUFA), asam empedu, asam sialat non-manusia dan agen infeksius.
Kata kunci: Faktor risiko, daging merah, kanker kolorektal
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2022-12-02
How to Cite
Aswan, N. R., Hanriko, R., Suwandi, J. F., & Wintoko, R. (2022). Hubungan Konsumsi Daging Merah dengan Kanker Kolorektal. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 9(2), 140–145. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/3102
Issue
Section
Artikel