Perbedaan Kadar Monosit Pre dan Post Hemodialisis pada Pasien End Stage Renal Disease (ESRD) di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung

Authors

  • Intanri Kurniati
  • Ni Made Shanti
  • Agustyas Tjiptaningrum
  • Putu Ristyaning Ayu

Abstract

End stage renal disease (ESRD) merupakan gagal ginjal kronik stadium terminal dengan nilai glomerular filtration rate (GFR) < 15 ml/menit/1,73m2. Pasien ESRD perlu penanganan berupa terapi penggantian ginjal, salah satunya dengan metode hemodialisis. Kondisi uremia dan proses hemodialisis dapat berpengaruh terhadap jumlah dan fungsi fagositosis dari monosit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan rerata kadar monosit pre dan post hemodialisis pada pasien ESRD di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan pada bulan Oktober sampai November dengan melibatkan 36 responden pasien ESRD yang menjalani hemodialisis yang diambil dengan cara consecutive sampling. Hasil penelitian ini didapatkan nilai minimal dari kadar monosit pre hemodialisis adalah sebesar 179 dan nilai maksimal sebesar 632 dengan rerata sebesar 397. Sedangkan nilai minimal dan maksimal kadar monosit post hemodialisis adalah sebesar 239 dan 1283 dengan rerata sebesar 527,56. Standar deviasi monosit post hemodialisis adalah sebesar 205,98. Simpulan, bahwa terdapat perbedaan rerata kadar monosit pre dan post hemodialsis yang bermakna dengan nilai p=0,000 (p<0,05).
Kata kunci: ESRD, hemodialisis, monosit

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2019-06-25

How to Cite

Kurniati, I., Shanti, N. M., Tjiptaningrum, A., & Ayu, P. R. (2019). Perbedaan Kadar Monosit Pre dan Post Hemodialisis pada Pasien End Stage Renal Disease (ESRD) di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 6(1), 154–158. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/2267

Most read articles by the same author(s)