PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KORELASI ANEMIA TERHADAP KEJADIAN STUNTING DI KAMPUNG TIUH BARU KABUPATEN WAY KANAN
DOI:
https://doi.org/10.23960/jpmrj.v9i2.3364
Abstract View: 111
Abstract
Anemia adalah keadaan kadar hemoglobin dalam tubuh kurang dari 12 g/dL dan saat ini menjadi masalah kesehatan secara global. Di seluruh dunia, kurang lebih seperempat populasi telah menderita anemia. Remaja putri dan wanita usia subur merupakan populasi yang rentan terhadap anemia. Dua puluh sembilan persen wanita di seluruh dunia menderita anemia, termasuk diantaranya wanita yang hamil dan tidak hamil. Di Indonesia, sebesar 22,7% remaja putri menderita anemia. Ibu hamil yang terdampak anemia di Indonesia mencapai 37,1%. Prevalensi di Provinsi Lampung, jumlah remaja putri yang menderita anemia berada di atas angka anemia remaja putri nasional (24,8%). Remaja putri yang menderita anemia akan berisiko menderita anemia ketika kehamilan nantinya. Anemia pada kehamilan akan berisiko pada kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah dan anak berisiko terkena stunting. Pada umumnya penderita anemia tidak menunjukkan gejala, sehingga para remaja putri tidak menyadari telah menderita anemia. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan kegiatan pemberian edukasi mengenai anemia dan dampak jangka panjang pada keturunannya berupa balita stunting. Kegiatan lain juga dilakukan pemeriksaan kadar Hb. Kegiatan ini dilakukan pada remaja putri di SMAN 1 Negeri Besar di Kampung Tiuh Baru, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung. Untuk evaluasi peningkatan pengetahuan diukur pre-test dan post-test. Tingkat pengetahuan mengalami kenaikan setelah edukasi dari 75,45% menjadi 81,8%. Pada pemeriksaan kadar Hb, didapatkan bahwa 54,1% remaja putri yang mengikuti kegiatan ini mengalami anemia.
