TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK: INDIKASINYA, EFEK FISOLOGIS, BIOKIMIA DAN FARMAKOLOGISNYA
Syazili Mustofa, Ratu Kirana Siva Khoiri
DOI:
https://doi.org/10.23960/jkunila.v9i1.pp102-111
Abstract
Terapi oksigen hiperbarik merupakan metode terapeutik di mana pasien menghirup oksigen murni (100%) dalam ruang bertekanan tinggi (≥1 ATA) guna meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam plasma. Terapi ini secara signifikan mempercepat pelepasan karbon monoksida dari hemoglobin dan digunakan secara klinis untuk menangani keracunan CO, penyakit dekompresi, luka iskemik, infeksi berat, serta luka kronis seperti ulkus diabetik. Efek fisiologis utama terapi oksigen hiperbarik meliputi peningkatan oksigenasi jaringan, pengurangan edema, dan stimulasi proses penyembuhan. Di tingkat biokimiawi, terapi oksigen hiperbarik memodulasi stres oksidatif dan respons inflamasi melalui peningkatan enzim antioksidan (SOD1, GPX2) dan sitokin pro-regeneratif (IL-1β, VEGF), sekaligus menekan TNF-α. Efektivitasnya juga terbukti dalam perbaikan klinis pasien COVID-19 dengan pneumonia hipoksemik melalui peningkatan saturasi oksigen dan penurunan penanda inflamasi serta koagulasi. Dengan spektrum indikasi luas dan dampak molekuler yang mendalam, Terapi oksigen hiperbarik merupakan terapi tambahan yang menjanjikan dalam berbagai kondisi klinis, meskipun beberapa kontraindikasi absolut dan relatif tetap perlu diperhatikan.