Minyak Jelantah Menyebabkan Kerusakan pada Arteri Koronaria, Miokardium, dan Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague dawley

Authors

  • Muhartono Muhartono
  • M. Agung Yudistira P
  • Nindya Tiaz Putri
  • Tri Novita Sari
  • Oktafany Oktafany

DOI:

https://doi.org/10.23960/jkunila22129-135

Abstract

Minyak jelantah dapat berakibat buruk pada sistem organ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak jelantah terhadap gambaran histopatologi arteri koronaria, miokardium, dan hepar. Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan rancangan acak terkontrol dengan pola post test only control group design. Sebanyak 25 ekor tikus putih jantan Sprague dawley, dibagi dalam 5 kelompok perlakuan secara acak. Kelompok K (Kontrol) dan kelompok P1, P2, P3, dan P4 yang masing-masing diberikan minyak 1x, 4x, 8x, dan 12x penggorengan dengan dosis 1,5 mL/hari. Hasil penelitian didapatkan rerata diameter lumen arteri koronaria, K:147,02; P1:134,17; P2:126,16; P3:117,19 dan P4:98,28. Rerata skor kerusakan miokardium, K:0,16; P1:0,48; P2:0,96; P3:1,6; P4:1,84. Rerata skor kerusakan hepar, K:0; P1:0,2; P2:1,76; P3:2,88; P4:3,88. Hasil uji One Way Anova terhadap rerata diameter lumen arteri koronaria didapatkan p=0,001. Hasil uji Kruskal Wallis terhadap rerata kerusakan miokardium didapatkan p=0,003 dan rerata kerusakan hepar didapatkan p=0,001. Simpulan pemberian minyak goreng bekas berpengaruh buruk terhadap arteri koronaria, miokardium dan hepar. Kata kunci: arteri koronaria, hepar, minyak goreng bekas, miokardium

Downloads

Published

2018-08-06

Issue

Section

Research