Hubungan Premenstrual Syndrome (PMS) Terhadap Faktor Psikologis pada Remaja
Abstract
Premenstrual syndrome (PMS) adalah suatu keadaan dimana seorangwanita merasakan beberapa perubahan pada tubuh baik secarafisik, emosi, maupunperilaku yang terjadi sebelummenstruasi,sehingga akan mengganggu aktivitas harian dan selanjutnya akan menghilang bersamaan dengan selesainya fase menstruasi. Penyebab dari sindrom ini belum sepenuhnya diketahui dari beberapa penelitian disebutkan bahwa kemungkinan adanya peran dari sistem hormonal, gizi, dan lingkungan dapat menjadi faktor predisposisi. PMS umumnya terjadi pada wanita dengan usia produktif antara 20-40 tahun, dan 70-90% terjadi pada usia remaja dengan angka kejadian lebih banyak pada wanita dengan pendidikan tinggi dimana diduga ada peran dari faktor stres dan tekanan lingkungan. Gejala dari PMS dapat meningkat bila terjadi perubahan hormonal pada seorang wanita, dimana perubahan hormon estrogen akan mempengaruhi kadar serotonin dalam tubuh. Hal ini akan mempengaruhi faktor psikologis pada wanita tersebut sehingga terjadi perubahan perilaku, fisik, dan mood. Perlu adanya beberapa intervensi perubahan gaya hidup dalam mengurangi angka kejadian sindrom ini seperti penerapan pola makan sehat, pengurangan stres, pembatasan kafein bahkan beberapa penelitian menyebutkan pengonsumsian coklat dapat mengurangi kejadian PMS. Selain perubahan gaya hidup, pada kasus PMS berat bisa diberikan terapi medikamentosa atau psikoterapi.Kata kunci : Premenstrual syndrome, faktor psikologis
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2016-02-01
How to Cite
Rodiani, R., & Rusfiana, A. (2016). Hubungan Premenstrual Syndrome (PMS) Terhadap Faktor Psikologis pada Remaja. Majority, 5(1), 18–22. Retrieved from http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/973
Issue
Section
Artikel Penelitian