Peran Kurkumin Sebagai Pengembangan Terapi Untuk Otitis Media Akut
Abstract
Otitis Media Akut (OMA) merupakan peradangan telinga tengah yang terjadi kurang dari tiga minggu (akut) disertai dengan gejala lokal dan sistemik. Prevalensi OMA tertinggi terjadi pada negara Afrika Barat dan Tengah (43,37%). Prevalensi OMA di Indonesia menurut data Rumah Sakit Immanuel Bandung pada tahun 2013 di dapatkan penderita OMA terbanyak pada kelompok balita (40,4%), anak laki-laki (52%), anak-anak dengan pekerjaan orang tua ibu rumah tangga (48,1%). PenyebabOMA yaitu bakteri aerob seperti Streptococus aures, Pneumokokus, Hemolyticus influenza, dan Pseudomonas aeruginosa. Pengobatan OMA saat ini menggunakan antibiotik dan anti inflamasi. Namun, saat ini sedang dilakukan pengembanganperan kurkumin sebagai modalitas terapi OMA. Kurkumin (Diferuloylmethane), komponen kuning jingga dari kunyit yang merupakan produk polifenol alami yang diisolasi dari rimpang tanaman Curcuma longa. Beberapa tahun terakhir, penelitian in vitro dan in vivo yang ekstensif menunjukkan bahwa kurkumin memiliki sifat antikanker, antivirus, antiartritik, antiamiloid, antioksidan, dan anti-inflamasi. Penggunaan kurkumin berperan dalam menekan proses inflamasi dan memperbaiki struktur jaringan rusak serta lebih baik jika dikombinasikan dengan antibiotik. Selain itu, kurkumin memiliki
kemampuan dalam melemahkan Pseudomonas aeruginosa dan menghambat angiogenesis serta dapat menurunkan ekspresi berbagai faktor pertumbuhan proangiogenik, seperti faktor pertumbuhan endotel vaskular, faktor pertumbuhan fibroblast, dan pertumbuhan epidermal.
Kata Kunci: Kurkumin, Otitis media akut, Pengobatan
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2020-12-02
How to Cite
Asthri, A. L. (2020). Peran Kurkumin Sebagai Pengembangan Terapi Untuk Otitis Media Akut. Majority, 9(2). Retrieved from http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/2879
Issue
Section
Artikel Penelitian