Potensi Aloe vera sebagai Pengembangan Modalitas Terapi Antidiabetes, Antioksidan dan Antilipidemik
Abstract
Populasi penderita DM mencapai 425 juta jiwa dan diprediksi akan terus bertambah menjadi 693 juta jiwa pada tahun 2045. Tingginya prevalensi tersebut mendorong berkembangnya penelitian untuk menemukan modalitas terapi antidiabetes termasuk menggunakan bahan herbal. Aloe vera merupakan bahan herbal yang diyakini memiliki potensi sebagai modalitas terapi antidiabetes. Potensi pengembangan ekstrak Aloe vera sebagai terapi antidiabetes berdasarkan efek hipoglikemik, meningkatkan sensitivitas insulin, antioksidan dan antilipidemik yang dimilikinya. Aloe vera memiliki kandungan alprogen sebagi salah satu bahan aktif yang bekerja menghambat penyerapan glukosa di saluran cerna sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah. Sedangkan efek peningkatan sensitivitas insulin dihasilkan oleh acemannan yaitu kandungan polisakaraida pada Aloe vera. Kandungan lima senyawa turunan phytosterol pada Aloe vera terbukti dapat meningkatkan nilai total oksidan dan kadar nitric oxide. Hal ini memungkinkan untuk menghambat proses stres oksidatif yang merupakan awal kejadian komplikasi pada DM. Selain itu kandungan phytosterol pada Aloe vera dapat menurunkan kadar total kolestrol, LDL dan triglyceride melalui penghambatan mekanisme absorbsi lemak.Kata kunci: Aloe Vera, Antidiabetes, Antilipidemi, Antioksidan
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2019-03-30
How to Cite
Darwis, I., Graharti, R., & Asthri, A. L. (2019). Potensi Aloe vera sebagai Pengembangan Modalitas Terapi Antidiabetes, Antioksidan dan Antilipidemik. Majority, 8(1), 268–272. Retrieved from http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/2333
Issue
Section
Artikel Penelitian