Perbandingan Angka Kejadian Disfungai Seksual Menurut Skoring FSFI pada Akseptor IUD dan Hormonal di Puskesmas Rajabasa Bandar Lampung
Abstract
Disfungsi seksual adalah ketidakmampuan atau tidak nyaman dalam melakukan aktivitas seksual yang normal. Lebih dari separuh kaum wanita di dalam suatu negara berpotensi mengalami gangguan fungsi seksual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan angka kejadian disfungsi seksual pada akseptor IUD dan hormonal pada akseptor di Puskesmas Rajabasa Bandar Lampung. Desain penelitian menggunakan metode analitik-korelatif dengan pendekatan cross sectional. Waktu Penelitian dilakukan Oktober-November 2013 dengan 110 responden untuk tiap jenis kontrasepsi dengan teknik consecutive sampling kemudian disesuaikan dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian ini adalah prevalensi disfungsi seksual pasangan usia subur (PUS) di puskesmas rajabasa Bandar Lampung pada akseptor hormonal 75 orang dan pada akseptor IUD terdapat 23 orang. Berdasarkan uji Mann-whitney didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan antara angka kejadian disfungsi seksual akseptor hormonal dan IUD. Simpulan pada penelitian ini adalah terdapat perbedaan signifikan angka kejadian disfungsi seksual akseptor hormonal dan IUD dimana angka kejadian disfungsi seksual akseptor hormonal lebih tinggi dibanding akseptor IUD dengan p = 0,001.
Kata kunci: Disfungsi seksual, kontrasepsi