Refleks Bersin Pacu Terjadinya Hernia Inguinalis

Authors

  • Anggraeni Janar Wulan
  • Sutansyah Ahmad Iman

Abstract

Refleks bersin (sneezing) adalah suatu respon mekanisme pertahanan saluran pernapasan atas. Penderita dengan riwayat atopi, memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap rangsangan alergen. Berbagai alergen yang masuk ke dalam saluran pernapasan atas melalui hidung direspon oleh berbagai mekanisme kompleks persarafan. Mekanisme tersebut berperan melalui tachykinin substance P (SP) pada saraf sensorik dalam refleks bersin. Central sensitisation merupakan fenomena yang terjadi akibat refleks bersin pada pusat refleks bersin di otak yang terlihat melalui MRI. Kompartemen thoraks dan abdomen dihubungkan oleh otot diafragma sehingga perubahan fungsi fisiologis pada salah satu bagian dapat mempengaruhi fungsi fisiologis bagian yang lainnya. Defek pembatas rongga dapat menyebabkan penonjolan isi pada rongga tersebut sehingga dikenal dengan hernia. Hernia inguinalis terjadi akibat kanalis inguinalis yang tidak tertutup atau rusak karena defek berbagai faktor sehingga intestinal dapat memasuki rongga inguinalis tersebut. Peningkatan berbagai tekanan (intrapulmonal, tekanan intrathorakal, intraabdominal) oleh adanya refleks bersin dan elevasi dari otot diafragma
berperan penting dengan terjadinya hernia inguinalis. Simpulan: refleks bersin memicu peningkatan kejadian hernia
inguinalis.
Katakunci: hernia, intraabdominal, intrathorakal, refleks bersin, tekanan.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-03-01

How to Cite

Wulan, A. J., & Iman, S. A. (2017). Refleks Bersin Pacu Terjadinya Hernia Inguinalis. Majority, 6(2), 79–85. Retrieved from http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1018

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 > >>