Hubungan Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) di Klinik Harum Melati Pringsewu Tahun 2016-2017
DOI:
https://doi.org/10.23960/jkunila.v3i1.pp73-77
Abstract
Latar Belakang : Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dapat dilihat dari nilai Volume Ekspirasi Paksa Detik 1 (VEP 1 %) dan Volume Ekspirasi Paksa Detik 1/ Kapasitas Vital Paksa (VEP1/KVP). Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling sederhana untuk memantau status gizi seseorang. Penurunan IMT akan berpengaruh terhadap kerja muskulus otot pernapasan sehingga menyebabkan nilai VEP1/KVP mengalami penurunan. Tujuan untuk mengetahui hubungan Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) di Klinik Harum Melati Pringsewu Tahun 2016 - 2017. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Populasi seluruh pasien PPOK sebanyak 349 orang. Jumlah sampel sebanyak 167 orang. Data diperoleh menggunakan data rekam medik pasien PPOK. Teknik analisis data menggunakan uji statistik korelasi Spearman. Prevalensi Indeks Massa Tubuh (IMT) pada pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), sebagian besar dengan kategori IMT normal sebanyak 98 responden (58,7%). Prevalensi Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), berdasarkan pemeriksaan spirometri sebagian besar dengan kategori fungsi paru sedang (50% VEP1 < 80% prediksi ) sebanyak 95 pasien (56,9%). Ada hubungan yang bermakna antara PPOK dengan IMT dengan p-value = 0.005.Kata kunci : Indeks Massa Tubuh (IMT), Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2019-03-05
How to Cite
Soemarwoto, R. A. S., Mustofa, S., Sinaga, F., Rusmini, H., Morfi, C. W., & Febriani, N. (2019). Hubungan Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) di Klinik Harum Melati Pringsewu Tahun 2016-2017. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 3(1), 73–77. https://doi.org/10.23960/jkunila.v3i1.pp73-77
Issue
Section
Research