Hubungan Jenis Infeksi dengan Pemeriksaan Trombosit dan Hematokrit pada Pasien Infeksi Dengue di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung

Authors

  • Karimah Khitami Aziz
  • Ety Apriliana
  • Risti Graharti

Abstract

Infeksi dengue masih menjadi masalah di negara tropis dan sub tropis. Gejala infeksi dengue dan perubahan parameter hematologi seperti jumlah trombosit dan hematokrit pada umumnya menjadi lebih berat pada infeksi dengue sekunder. Trombositopenia dan peningkatan kadar hematokrit merupakan tanda untuk mengetahui semakin beratnya resiko perdarahan serta komplikasi. Pada fase akut infeksi dengue diagnosis dikonfirmasi dengan uji serologis antibodi IgM sebagai marker infeksi primer dan uji serologis antibodi IgG sebagai marker infeksi sekunder. Untuk mengetahui hubungan antara pemeriksaan serologis dengan hasil pemeriksaan trombosit dan hematokrit maka dilakukan penelitian terhadap 73 pasien infeksi dengue di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung. Hasil yang didapat rata-rata jumlah trombosit paling tinggi terdapat pada infeksi dengue primer yaitu 96,578. Signifikansi yang didapatkan dari uji Mann-Whitney adalah 0,000 (nilai p<0,05). Hasil hematokrit tertinggi terjadi pada infeksi dengue primer yaitu 42,400 sedangkan pada infeksi dengue sekunder didapatkan rata-rata hematokrit sebesar 42,452. Signifikansi yang didapatkan berdasarkan uji t-test yaitu 0,400 (nilai p>0,05).
Kata Kunci: Infeksi dengue primer dan sekunder, Jumlah trombosit, Nilai hematokrit.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2019-02-03

How to Cite

Aziz, K. K., Apriliana, E., & Graharti, R. (2019). Hubungan Jenis Infeksi dengan Pemeriksaan Trombosit dan Hematokrit pada Pasien Infeksi Dengue di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung. MEDULA (Medical Profession Journal of Universitas Lampung), 8(2), 218–224. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/2291

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>