Faktor Risiko Terjadinya Gangguan Pendengaran Akibat Bising

Authors

  • Yesti Mulia Eryani
  • Catur Ari Wibowo
  • Fitria Saftarina

Abstract

Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan lingkungan pada tingkat dan waktu tertentu.Kebisingan yang sangat kuat lebih besar dari 90 dB dapat menyebabkan gangguan fisik pada organ telinga.Gangguan pendengaran akibat bising (GPAB) adalah gangguan pendengaran tipe sensorineural yang disebabkan oleh pajanan bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang lama. GPAB bising dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti lain intensitas kebisingan, frekuensi kebisingan, lamanya waktu pemaparan bising, kerentanan individu, jenis kelamin, usia, kelainan di telinga tengah, area tempat kerja, lamanya bekerja dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Tuli akibat bising memiliki dampak bagi kehidupan. Diagnosis gangguan pendengaran akibat bising didapatkan dari pemeriksaan pendengaran, audiometri nada murni dan hasil pemeriksaan audiometri. Dampak gangguan pendengaran akibat bising ada dalam beberapa aspek yaitu aspek fungsional, sosial dan emosional, serta aspek ekonomi. Beberapa cara dapat dilakukan untuk pengendalian kebisingan itu antara lain, pengurangan kebisingan dengan pengawasan kebisingan dapat berupa kegiatan sebagai berikut pemeriksaan kebisingan secara berkala, penempatan penghalang pada jalan
transmisi dan proteksi dengan alat pelindung diri (sumbat atau tutup telinga).
Kata kunci: GPAB, intensitas kebisingan, durasi paparan, APD

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-11-01

How to Cite

Eryani, Y. M., Wibowo, C. A., & Saftarina, F. (2017). Faktor Risiko Terjadinya Gangguan Pendengaran Akibat Bising. MEDULA (Medical Profession Journal of Universitas Lampung), 7(4), 112–117. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/1699

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2