Perbedaan Kadar Limfosit Pre dan Post Hemodialisis Pasien Gagal Ginj

Authors

  • Rossadea Atziza
  • Putu Ristyaning Ayu
  • Ade Yonata

Abstract

Gagal ginjal kronik adalah suatu kerusakan pada struktur atau fungsi ginjal yang berlangsung ≥ 3 bulan dengan atau tanpa disertai penurunan glomerular filtration rate (GFR). Terapi yang digunakan pada pasien gagal ginjal kronik salah satunya adalah hemodialisis. Hemodialisis merupakan metode yang paling umum digunakan untuk menangani keadaan ini. Hemodialisis membersihkan darah melalui suatu filter yang membuang zat sisa serta kelebihan cairan. Hal ini juga bertujuan untuk mengontrol tekanan darah dan menjaga keseimbangan natrium-kalium dalam tubuh. Pada pasien yang menjalani hemodialisis ditemukan adanya gangguan sistem imun yang dapat meningkatkan risiko infeksi sekunder. Gangguan ini ditandai dengan perubahan jumlah dan fungsi limfosit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan rerata kadar limfosit pre dan post hemodialisis pasien gagal ginjal kronik di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015. Desain penelitian ini adalah deskriptif–analitik komparatif dengan pendekatan cross-sectional yang melibatkan 37 responden pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kadar limfosit mengalami penurunan sebesar 298 ± 350,35413 setelah pasien menjalani hemodialisis. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rerata kadar limfosit pre dan post hemodialisis yang bermakna dengan nilai p 0,000 (p<0,05).
Kata kunci: gagal ginjal kronik, hemodialisis, limfosit

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-11-01

How to Cite

Atziza, R., Ayu, P. R., & Yonata, A. (2017). Perbedaan Kadar Limfosit Pre dan Post Hemodialisis Pasien Gagal Ginj. MEDULA (Medical Profession Journal of Universitas Lampung), 7(4), 37–41. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/1686

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>