DIAGNOSIS AND TREATMENT OF Tinea cruris
Abstract
Abstract
Dermatophytosis is a disease that contain horn tissue substances, such as the stratum corneum of epidermis, hair, and nails caused by dermatophytes. Tinea cruris is dermatophytosis that often found on the skin of the groin, genital, pubic, perineal and perianal. Factors that play important role in the spread of dermatophytes are poor environmental hygiene conditions, dense rural areas, and the habit of using tight clothing or damp. Diagnosis performed by clinical examination, microscopic, culture, punch biopsy and light wood the disease is managed by using topical and systemic medical and nonmedikamentosa having regard to the predisposing factors to tinea cruris. Adequate management can reduce the prevalence and recurrence rate of tinea cruris.
Keywords: dermatophytosis, diagnosis, governance, tinea cruris
Abstrak
Dermatofitosis adalah penyakit jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut, dan kuku yang disebabkan golongan jamur dermatofita. Tinea kruris merupakan dermatofitosis yang sering ditemukan pada kulit lipat paha, genitalia, daerah pubis, perineum dan perianal. Faktor penting yang berperan dalam penyebaran dermatofita ini adalah kondisi kebersihan lingkungan yang buruk, daerah pedesaan yang padat, dan kebiasaan menggunakan pakaian yang ketat atau lembab. Penegakan diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan secara klinis, mikroskopis, kultur, punch biopsi dan lampu wood serta penatalaksanaannya dengan medikamentosa secara topikal maupun sistemik dan nonmedikamentosa dengan memperhatikan faktor predisposisi terjadinya tinea kruris. Pada penatalaksanaan yang adekuat dapat menurunkan prevalensi, angka kekambuhan tinea kruris itu sendiri.
Kata kunci: dermatofitosis, diagnosis, penatalaksanaan, tinea kruris