Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe Merah (Zingeber officinale var rubrum) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah Obesitas
Abstract
Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di Indonesia. Pada tahun 2013, sebanyak 19,7% (pria) dan 32,9% (wanita) mengalami obesitas di Indonesia. Seseorang dikatakan obesitas apabila memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥ 25 kg/m2. Obesitas adalah kadar lemak berlebih yang berada dalam tubuh, yang umumnya ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ tubuh dan kadang terjadi perluasan ke dalam jaringan organnya. Beberapa faktor terjadinya obesitas antara lain, genetik, lingkungan, psikis, kesehatan, obat-obatan, perkembangan serta aktivitas fisik. Dampak dari obesitas salah satunya adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah atau disebut dengan hiperurisemia. Hiperurisemia adalah keadaan dimana kadar asam urat serum lebih dari 7 mg/dL pada laki-laki dan lebih dari 6 mg/dL pada wanita. Selain obesitas, jenis kelamin, genetik dan usia merupakan beberapa faktor penyebab terjadinya hiperurisemia. Jahe merah merupakan salah satu jenis rempah yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Gingerol dan Shagaol merupakan beberapa senyawa yang terdapat dalam jahe merah yang dipercaya dalpat menurunkan kadar asam urat dalam darah. Senyawa tersebut dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah dengan cara mengurangi produksi enzim yang menyebabkan peradangan sehingga rasa nyeri tidak dihasilkan.
Kata kunci: Hiperurisemia, Jahe Merah, Obesitas
Kata kunci: Hiperurisemia, Jahe Merah, Obesitas
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.