Korelasi Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Kontrol Kadar Glukosa Pada Pasien DM Tipe 2
Abstract
Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolik yang terdiri dari kumpulan gejala yaitu polidipsi, polifagi dan poliuri, akibat adanya peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal. Pemantauan glukosa darah dilakukan dengan penatalaksanaan 4 pilar DM, yaitu perencanaan makan, latihan jasmani, obat hipoglikemi dan edukasi.Pasien dengan DM dapat melakukan self-monitoring of blood glucose (SMBG) pada layanan kesehatan yang menyediakan pemeriksaan ini sebagai pengontrol glukosa darahnya sendiri juga berperan penting dalam menilai efektivitas dan kemanan pengobatan khususnya di subkelompok pasien dengan DM Tipe 2. Membiasakan diri untuk melaksanakan sarapan pagi merupakan bagian dari perencanaan makan. Melewatkan sarapan lebih beresiko pada orang yang memiliki kelebihan berat badan dan obesitas, resisten insulin, DM Tipe 2, dan dislipidemia. Tujuan dari artikel ini adalah pemetaan berbagai pendapat dari hasil penelitian tentang korelasi kebiasaan sarapan pagi dengan kontrol gula darah pada pasien DM Tipe 2. Suatu studi menyatakan bahwa melewatkan sarapan dikaitkan
dengan peningkatan 21% resiko mengembangkan DM Tipe 2 dan dikaitkan dengan kadar gula darah puasa yang lebih tinggi. Melewatkan sarapan pagi berpengaruh pada kontrol glukosa darah yang buruk pada pasien DM Tipe 2.
Kata kunci: diabetes melitus, glukosa darah, sarapan
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2017-11-01
How to Cite
Hasanah, Z., Berawi, K. N., & Wahyudo, R. (2017). Korelasi Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Kontrol Kadar Glukosa Pada Pasien DM Tipe 2. Majority, 7(1), 152–157. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1762
Issue
Section
Artikel Penelitian