Obesitas sebagai Resiko Pemberat Dismenore pada Remaja
Abstract
Dismenore merupakan nyeri perut yang dirasakan wanita yang mengalami menstruasi, keluhan ini sering kali akan mengganggu aktivitas dan memerlukan istirahat. Nyeri saat haid menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas fisik
sehari-hari. Keluhan ini berhubungan dengan ketidakhadiran berulang di kampus ataupun di tempat kerja, sehingga dapat mengganggu produktivitas. Wanita normal setiap bulan secara periodik akan mengalami peristiwa reproduksi yang disebut
menstruasi yaitu meluruhnya jaringan endometrium karena tidak adanya telur matang yang dibuahi oleh sperma. Peristiwa itu wajar dan alami sehingga dapat dipastikan bahwa semua wanita yang normal pasti akan mengalami proses ini, akan
tetapi pada kenyataannya banyak wanita mengalami masalah menstruasi diantaranya nyeri haid atau biasa disebutdismenore. Dismenore dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder. Dismenore primer yaitu nyeri pada saat menstruasi yang dijumpai tanpa adanya kelainan pada alat-alat genitalia yang nyata, sedangkan dismenore sekunder yaitu nyeri pada saat menstruasi yang disebabkan oleh kelainan ginekologi seperti
salpingitis kronika, endometriosis,adenomiosis uteri, stenosis servitis uteri.Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nyeri saat menstruasi diantaranya menarche pada usia dini, siklus haid yang panjang, merokok atau alkohol, aktivitas atau
olahraga yang kurang, gizi atau obesitas, dan stress. Gizi atau obesitas merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya nyeri perut atau dismenore. hal ini didukung dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tidak sesuai seperti kudapan
atau junk food. Mengkonsumsi yang berlemak dapat meningkatkan hormon prostaglandin yang dapat menyebabkan nyeri di bagian perut bawah atau dismenore.
Kata kunci: dismenore primer, obesitas