Peran Kortikosteroid dalam Pematangan Paru Intrauterin

Authors

  • Rembulan Ayu NP
  • Ratna Dewi Puspita Sari

Abstract

Sindroma gawat napas memiliki hubungan yang erat dengan maturitas paru janin. Surfaktan dihasilkan sel alveolus tipe II yang mulai tumbuh pada gestasi 22-24 minggu dan mulai mengeluarkan keaktifan pada gestasi 24-26 minggu, yang mulai berfungsi pada masa gestasi 32-36 minggu. Kekurangan surfaktan akan menyebabkan terjadinya atelektasis secara progresif dan peningkatan distres pernafasan pada 24-48 jam pasca lahir. Strategi untuk mengurangi kejadian sindroma gawat napas pada bayi yang lahir secara prematur dilakukan dengan cara memberikan kortikosteroid kepada wanita dengan risiko persalinan preterm sebelum 32-34 minggu kehamilan. Pemberian kortikosteroid sebelum paru matang akan memberikan efek berupa peningkatan sintesis fosfolipid surfaktan pada sel pneumosit tipe II dan memperbaiki tingkat maturitas paru.
Kata kunci: kortikosteroid, intrauterin, pematangan paru.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-07-01

How to Cite

NP, R. A., & Sari, R. D. P. (2017). Peran Kortikosteroid dalam Pematangan Paru Intrauterin. Majority, 6(3), 142–147. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1125

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>