Efektivitas Sari Buah Kurma Terhadap Anemia Defisiensi Besi (ADB) Pada Balita

Authors

  • Putu Ristyaning Ayu Sangging
  • Annisa Abdillah

Abstract

Anak usia di bawah lima tahun (Balita) adalah golongan anak yang rentan terhadap masalah kesehatan diantaranya adalah anemia defisiensi besi (ADB). ADB masih menjadi masalah yang sering ditemukan di Indonesia terutama pada balita dan ibu hamil. ADB pada balita dapat bersifat asimptomatik dan tidak terdiagnosis. Namun pada tahap lanjut dapat menyebabkan gangguan perkembangan, gangguan neurologis, gangguan kognitif, dan gangguan perilaku yang bahkan dapat terjadi sebelum gejala anemia. Bayi usia diatas 6 bulan sering mengalami ADB karena pada usia tersebut total zat besi hanya meningkat sebanyak 70% dan bayi membutuhkan asupan makanan tambahan terutama yang mengandung zat besi. Diet besi normal tidak dapat mencukupi kebutuhan zat besi sehingga dibutuhkan suplementasi besi. Suplementasi besi akan
memperbaiki pertumbuhan dan perkembangan psikomotor pada balita yang mengalami ADB. Namun suplementasi besi yang telah disediakan dapat menimbulkan efek samping tidak nyaman, seperti diare, mual, dan muntah. Sari buah kurma dapat membantu proses penyembuhan ADB karena kandungan Fe dan vitamin C yang tinggi serta dilengkapi nutrisi lainnya tanpa menimbulkan efek samping diare, mual dan muntah.
Kata kunci : anemia defisiensi besi (ADB), balita, sari buah kurma

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-03-01

How to Cite

Sangging, P. R. A., & Abdillah, A. (2017). Efektivitas Sari Buah Kurma Terhadap Anemia Defisiensi Besi (ADB) Pada Balita. Majority, 6(2), 12–17. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1003