PENATALAKSANAAN PADA LAKI-LAKI USIA 26 TAHUN SEORANG SUPIR DENGAN LOW BACK PAIN MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS SATELIT BANDAR LAMPUNG
DOI:
https://doi.org/10.23960/jka.v12i1.pp416-431
Abstract
Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang
kurang baik. Gejala utamanya yaitu rasa nyeri di daerah tulang belakang bagian punggung. Data untuk jumlah
penderita LBP di Indonesia belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan penderita LBP di Indonesia yaitu 11,9%
dan berdasarkan gejala prevalensi penyakit muskuloskeletal di Indonesia mencapai 24,7%. Nyeri punggung bawah
terkait pekerjaan, menjadi salah satu gangguan muskuloskeletal yang paling sering dilaporkan, terutama ditemukan
pada pekerja yang melakukan tindakan fisik tertentu. Penelitian menerapkan pelayanan dokter keluarga secara
holistik dan komprehensif sesuai masalah yang ditemukan pada pasien dan melakukan penatalaksanaan berbasis
Evident Based Medicine yang bersifat family-approach, patient-centered dan community oriented serta
mengidentifikasi faktor risiko internal serta eksternal dan masalah klinis yang terdapat pada pasien. Studi ini
merupakan studi case report. Data primer diperoleh melalui autoanamnesis, pemeriksaan fisik dan kunjungan rumah,
mengisi family folder, melengkapi data keluarga, data psikososial dan lingkungan. Penilaian dilakukan berdasarkan
diagnosis holistik dari awal, proses, dan akhir studi secara kuantitatif dan kualitatif. Pasien Tn.M, laki-laki, 26 tahun,
bekerja sebagai supir angkutan umum dalam kota memiliki keluhan utama terdapat nyeri pada punggung bawah
sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu tetapi keluhan nyeri memberat dalam 1 minggu lalu. Nyeri dirasakan seperti
ditusuk, muncul hilang timbul dan dipengaruhi oleh posisi. Nyeri dirasakan tidak menjalar ke lutut dan betis. Nyeri
membaik saat dibawa istirahat dan memberat saat pasien berkativitas. Pasien didiagnosis sebagai Low Back Pain.
Beberapa faktor dapat memengaruhi keadaan pasien yaitu faktor risiko internal yaitu posisi kerja yang tidak
ergonomis dan tidak diselingi dengan peregangan. Faktor eksternal yaitu pekerjaan pasien yang mengharuskan pasien
duduk dan menyetir dengan durasi yang lama. Dilakukan intervensi farmakologis dan non farmakologis berupa
edukasi mengenai posisi tubuh yang ergonomis dan exercise untuk mengurangi keluhan nyeri punggung bawah.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan Low Back Pain pada pasien ini
telah dilakukan secara holistik, patient-centered, family approach dan berdasarkan beberapa teori serta penelitiaan
terkini.