Potensi Senyawa Kurkumin pada Kunyit (Curcuma longa) Sebagai Hepatoprotektor pada Terapi Obat Antituberkulosis

Authors

  • Muhammad Al Ikhsan Program Studi Pendidikan Dokter, Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.23960/jka.v11i1.pp52-60

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan suatu penyakit kronik menular akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis complex yang ditularkan lewat udara melalui percik renik yang dihasilkan penderita tuberkulosis. World Health Organization membuat komitmen untuk mengakhiri epidemi TBC melalui suatu gerakan yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) dengan target capaian menurunkan angka kejadian TBC secara signifikan menjadi 100.000 kasus baru per tahun. Selama pengobatan tuberkulosis,  5-30% pasien menunjukkan kerusakan hati dengan tingkat yang berbeda-beda, sehingga pengobatan tuberkukosis menjadi penyebab utama kerusakan hati akibat obat.Untuk menangani hal tersebut, sejumlah penelitian dilakukan untuk mengkaji terapi tuberkulosis, salah satunya mengkombinasikan dengan bahan herbal untuk mengurangi efek kerusakan hati akibat obat. Tanaman herbal yang telah teruji memiliki efek hepatoprotektor yang baik adalah kunyit (Curcuma longa) dengan kandungan kurkumin yang dimilikinya. Penulisan artikel ini bertujuan untuk membuktikan senyawa kurkumin pada kunyit (Curcuma longa) sebagai hepatoprotektor pada terapi obat antituberkulosis. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan narrative review melalui tinjauan literatur pada berbagai database. Hasil penelusuran pustaka menunjukkan senyawa kurkumin memiliki efek hepatoprotektif dengan menurunkan kadar protoporphyrin IX pada studi in vivo yang dilakukan pada mencit. Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa penggunaan kurkumin menurunkan produksi sitokin pro inflamasi yang dapat merusak organ lainnya, sehingga dapat diartikan penggunaan kurkumin meningkatkan keamanan obat antituberkulosis.

Downloads

Published

2024-05-14