Terapi Farmakologis Preeklampsia pada Ibu Hamil
Abstract
Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang dapat terjadi pada antepartum, intrapartum, dan postpartum. Kriteria minimum terjadinya preeklampsia adalah bila tekanan darah (TD) sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu, dan terdapat proteinuria ≥ 300 mg/24 jam. Prevalensi preeklampsia dinegara maju adalah 1,3-6%, sedangkan negara berkembang adalah 1,8-18%. Di Indonesia angka kejadian preeklampsia adalah sekitar 3,8-8,5% dengan angka kematian Ibu sebesar 24%. Sampai saat ini preeklampsia merupakan salah satu penyebab langsung angka kematian Ibu dan bayi. Penyebab terjadinya preeklampsia belum diketahui penyebabnya. Faktor resko terjadinya preeklampsia adalah obesitas, kehamilan ganda, usia Ibu lebih dari 35 tahun atau kurang dari 20 tahun, dan ras AfrikaAmerika.Ibu hamil <20 tahun mudah mengalami kenaikan tekanan darah dan
lebih cepat menimbulkan kejang, sedangkan umur lebih 35 tahun juga merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya preeklampsia. Karena bertambahnya usia juga lebih rentan untuk terjadinya peningkatan insiden hipertensi kronik dan menghadapi risiko lebih besar untuk menderita
hipertensi karena kehamilan. Patofisiologi terjadinya preeklampsia dikarenakan endotel mengeluarkan vasoaktif yang didominasi oleh vasokontriktor, seperti endotelin dan tromboksan A2. Selain itu, terjadi penurunan kadar renin, angiotensin 1, dan angiotensin 2 dibandingkan dengan kehamilan normal. Penatalaksanaan preeklampsia dilakukan secara
non farmakologis dan farmakologis. Terapi farmakologis yang digunakan untuk preeklampsia ialah golongan antikonvulsan sediaan cairan infus golongan magnesium sulfate dan golongan antihipertensi seperti labetalol, nifedipine, dan methyldopa.
Kata kunci: Ibu hamil, preeklampsia, tatalaksana
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2022-11-01
How to Cite
Akbar, M. I., Rodiani, R., & Putri, G. T. (2022). Terapi Farmakologis Preeklampsia pada Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 8(2). Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/3064
Issue
Section
Artikel