Identifikasi Metampiron Dalam Jamu Pegal Linu Yang Beredar Di Kota Palembang
Abstract
Jamu pegal linu merupakan obat tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Pencampuran jamu dengan bahan kimia obat (BKO) sering dilakukan untuk menjadikan jamu tersebut semakin berkhasiat lebih cepat. BKO yang umumnya ditemukan dalam jamu pegal linu adalah golongan AINS, salah satunya metampiron. Identifikasi kandungan BKO metampiron dilakukan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT), dengan mengamati sebanyak 21 sampel jamu pegal linu yang beredar di kota Palembang. Pengujian menggunakan fase diam plat KLT GF254 dan fase gerak campuran etil asetat p.a. dengan metanol p.a. (7:3). Hasil elusi menunjukkan bahwa sampel 1 positif mengandung BKO metampiron, karena mempunyai harga faktor retensi yang sama dengan baku pembanding yaitu sebesar 0,457. Kadar metampiron dalam sampel 1 diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis, dengan pelarut asam asetat glasial 0,5% dalam akuades. Hasil pengukuran kadar BKO metampiron dalam sampel 1 diperoleh sebesar 1,263%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validasi terhadap metode analisis ini telah memenuhi syarat % CV sebesar 4,11289% dan nilai R sebesar 0,9986, dengan LOD sebesar 2,07933 ppm dan LOQ sebesar 6,93110 ppm.
Kata Kunci: jamu pegal linu, bahan kimia obat, metampiron.