Paparan Sinar Matahari sebagai Faktor Risiko Pterigium pada Pekerja Sektor Agrikultur

Authors

  • Nadia Eva Zahara

Abstract

Pterigium merupakan kelainan degeneratif berupa pertumbuhan jaringan fibrovaskular berbentuk segitiga pada limbus kornea. Etiologi pterigium bersifat multifaktorial dan kasusnya banyak ditemukan pada daerah antara lintang 40˚ utara dan selatan khatulistiwa, yang dikenal sebagai zona pterigium yang terkait dengan intensitas UV yang lebih tinggi. Paparan sinar matahari memediasi peningkatan jumlah sel stem limbus untuk membentuk pterigium dan menyebabkan peningkatan ekspresi berbagai macam sitokin proinflamasi, faktor-faktor pertumbuhan dan matriks metalloproteinase (MMPs) yang berperan dalam inflamasi, fibrogenesisis, vaksularisasi dan invasi dari pterigium. Penelitian oleh Yasemi et al yang dilakukan di Iran antara tahun 2004 sampai 2015 didapatkan tingkat prevalensi pterigium sebesar 11% dengan prevalensi pterigium ditemukan lebih tinggi di antara buruh tani dan petani dibandingkan dengan penduduk perkotaan lain.Tingginya prevalensi pterigium pada pekerja di sektor agrikultur tersebut berkaitan dengan lamanya durasi serta jumlah paparan sinar matahari yang tinggi selama bertahun-tahun selama kehidupan kerja mereka dibanding pekerja di dalam ruangan. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan maka paparan sinar matahari dapat menjadi risiko terjadinya pterigium pada pekerjaan di sektor agrikultur.
Kata kunci: agrikultur, petani, pterigium, sinar matahari

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2020-08-02

How to Cite

Zahara, N. E. (2020). Paparan Sinar Matahari sebagai Faktor Risiko Pterigium pada Pekerja Sektor Agrikultur. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 7(1), 40–45. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/2780