Faktor Risiko Melasma pada Petani

Authors

  • Almira Trihantoro Putri

Abstract

Melasma merupakan hipermelanosis yang sering terjadi pada wajah namun belum diketahui penyebab pastinya. Melasma biasanya dikaitkan karena paparan sinar matahari, hormon, penggunaan obat-obatan tertentu, penggunaan kosmetik dan juga faktor genetik. Melasma jarang terjadi pada remaja, biasanya terjadi pada rentang usia 20-49 tahun. Melasma bisa terjadi pada wanita dan pria, namun kasus pada wanita lebih sering dilaporkan. Penelitian sebelumnya menyebutkan juga paparan sinar matahari menjadi faktor risiko tersering untuk kejadian melasma yaitu sebesar 36,7% kasus. Salah satu pekerjaan yang sering terpapar matahari adalah petani. Untuk mengetahui faktor risiko apa yang dimiliki petani sehingga bisa mengalami melasma, maka harus ditinjau setiap faktor risiko yang memungkinkan. Petani sendiri dapat menghabiskan waktu rata-rata 33 jam perminggu atau bisa lebih untuk berada di lahan pertanian. Sinar matahari yang mengandung UV-A dan UV-B bisa menstimulasi terjadinya melanogenesis dan meningkatkan jumlah melanin di lapisan epidermis dan dermis kulit. Paparan sinar matahari secara terus menerus dalam jangka waktu yang panjang memungkinkan terjadinya hiperpigmentasi pada kulit dan menjadi melasma, terutama bagi petani yang tidak menggunakan alat pelindung diri seperti penutup wajah, ataupun tabir surya. Sehingga faktor risiko berupa paparan sinar matahari pada petani bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya melasma.
Kata kunci: melasma, paparan sinar matahari, petani

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2020-08-02

How to Cite

Putri, A. T. (2020). Faktor Risiko Melasma pada Petani. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 7(1), 35–39. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/2778