Efektivitas Pemberian Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica) terhadap Penyembuhan Luka

Authors

  • Fidya Cahya Sabila
  • Muhartono Mihartono

Abstract

Luka adalah suatu keadaan hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Penyembuhan luka adalah suatu proses yang bertujuan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada struktur jaringan kulit. Terdapat empat fase dalam proses penyembuhan luka yaitu fase koagulasi, fase inflamasi, fase proliferatif dan migrasi, serta fase remodelling. Saat ini, berbagai cara telah banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengobati luka dan membantu dalam proses penyembuhan luka. Terapi alternatif lain yang dapat digunakan untuk membantu proses penyembuhan luka dapat digunakan dengan penggunaan tanaman herbal seperti pegagan (Centella asiatica). Pegagan mengandung beberapa senyawa saponin, termasuk asiaticoside sebagai konstituen aktif, asam asiatat, dan madecassoside yang memacu produksi kolagen I, thankunside, isothankunside, brahmoside, brahmic acid, madasiatic acid, meso-inosetol, centellose, carotenoids, garam kalium, natrium, kalsium, besi, fosfor, vellarine, tannin, mucilago, resin, pektin, gula, vitamin B, sedikit vitamin C, minyak atsitri, kalsium oksalat, dan amygdalin. Asiaticoside berperan penting untuk menambah stimulasi kadar antioksidan yang dapat membantu dalam proses penyembuhan. Mekanisme kerja asiaticoside adalah dengan membantu proliferasi fibroblas dan matriks ekstraseluler (ECM), yang berperan penting dalam proses penyembuhan luka, selain itu asiaticoside akan memfasilitasi proses penyembuhan luka dengan meningkatkan komponen peptic hydroxyproline, tensile strength, sintesis kolagen, angiogenesis, dan epitelisasi pada fase remodelling penyembuhan luka.
Kata Kunci : ekstrak pegagan (Centella asiatica), luka, penyembuhan.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2020-08-01

How to Cite

Sabila, F. C., & Mihartono, M. (2020). Efektivitas Pemberian Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica) terhadap Penyembuhan Luka. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 7(1), 23–29. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/2776