Pengaruh Paparan Organofosfat pada masa Kehamilan dengan Kejadian Autisme pada Anak di Lingkungan Agrikultural
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara agraris tropis dimana jumlah lapangan pekerjaan terbanyak adalah sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan persentase sebesar 30,46 persen atau sebanyak 38,70 juta orang. Organofosfat adalah pestisida penghambat kolinesterase insektisida yang saat ini terutama digunakan di bidang pertanian. Penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan aturan dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Dampak negatif akibat penggunaan organofosfat adalah gangguan sistem saraf, termasuk gangguan kognitif dan psikomotor, degenerasi saraf, serta gangguan perkembangan sel-sel saraf. Pada masa prenatal, organofosfat dapat melewati barrier plasenta. Hal ini mempengaruhi peningkatan risiko kelainan perkembangan pervasif serta penundaan perkembanganmental pada usia 2-3 tahun, gangguan perilaku emosional dan gangguan pengembangan sel neuronal melalui berbagai mekanisme nonkolinergik seperti terganggunya berbagai jenis proses selular, pengaturan regulasi neurotransmiter serotonin dan stress oksidatif. Sedangkan paparan postnatal terkait dengan masalah perilaku, memori jangka pendek, dan
keterampilan motorik yang lebih buruk serta waktu respon reaksi yang lebih lama dibandingkan dengan anak-anak yang tidak terpapar. Paparan pestisida organofosfat selama masa kehamilan terutama pada trimester pertama dan kedua dapat mempengaruhi perkembangan otak yang meningkatkan insiden terjadianya penyakit autisme pada anak.
Kata kunci: Autisme, Kehamilan, Organofosfat
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2019-06-26
How to Cite
Rusfiana, A., & Rodiani, R. (2019). Pengaruh Paparan Organofosfat pada masa Kehamilan dengan Kejadian Autisme pada Anak di Lingkungan Agrikultural. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 6(1), 180–185. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/2271
Issue
Section
Artikel